IRA

Perhimpunan Reumatologi Indonesia
Indonesian Rheumatology Association

Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Reumatik

Penyakit reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya, bisa mengenai  siapa saja, laki-laki atau perempuan, orang tua maupun anak-anak.  Penyakit ini sudah ada sejak lama, bahkan telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu. Sayangnya banyak hal yang dikaitkan dengan penyakit reumatik ini yang belum tentu benar (mitos) namun diyakini dalam masyarakat kita.  Pengetahuan akan kenyataan (fakta) mengenai penyakit reumatik merupakan hal yang penting dan dapat membantu menemukan terapi dan solusi yang tepat bagi penderitanya sehingga kecacatan yang sering terjadi pada penyakit reumatik dapat dicegah dan kualitas hidup penderita dapat setara dengan orang sehat.

Salah satu mitos yang paling banyak diyakini masyarakat adalah mengenai mandi malam atau makan sayuran hijau dapat menyebabkan nyeri sendi, bagaimana kenyataannya? Silahkan simak atrikel di bawah ini.

Mitos: Penyakit reumatik disebabkan oleh karena sering mandi malam atau berada dalam ruangan ber AC/ cuaca dingin
Fakta: Penelitian mendapatkan mandi malam atau cuaca dingin tidak menyebabkan penyakit reumatik. Namun pada penderita reumatik tertentu, faktor dingin dapat memperburuk keluhan sehingga saat terkena dingin terasa nyeri di sendi-sendinya, hal ini dapat dijelaskan adanya perubahan tekanan atmosfir meningkatkan tekanan di dalam ruang sendi, temperatur yang  dingin menyebabkan gangguan aliran sinovium serta merangsang saraf nosiseptor di sekitar sendi menyebabkan sendi yang sudah terkena artritis menjadi  nyeri dan/atau kaku.

Mitos: Nyeri sendi disebabkan karena asam urat yang meningkat
Fakta:  Penyakit sendi akibat asam urat yang meningkat (Gout/Pirai) hanyalah satu dari antara lebih dari 100 macam peyakit reumatik. Jadi tidak semua nyeri sendi adalah akibat asam urat yang meningkat. Sebaliknya pada penderita nyeri sendi dengan kadar asam urat dalam darah yang lebih dari batas normal belum tentu menderita penyakit gout, karena itu penting untuk periksa ke dokter apa jenis penyakit reumatik yang diderita.

Mitos: Reumatik dapat disebabkan oleh karena makan sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan
Fakta: Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan tidak menyebabkan nyeri sendi.  Satu-satunya penyakit reumatik yang berhubungan dengan makanan (jerohan, alkohol, kerang-kerangan, daging merah dalam jumlah besar) adalah panyakit gout atau pirai (penyakit sendi akibat asam urat)

Mitos: Penyakit reumatik adalah penyakit keturunan
Fakta: Penyakit reumatik tidak secara langsung diturunkan dari orang tua ke anak, meskipun pada beberapa jenis penyakit reumatik terdapat faktor genetik yang mempengaruhi kecenderungan keturunannya untuk menderita penyakit yang sama.

Mitos: Reumatik adalah penyakit orang berusia tua
Fakta:  Penyakit reumatik tidak didominasi oleh orang berusia tua saja, karena anak-anak bahkan bayipun dapat terkena penyakit reumatik.  Contohnya penyakit artritis reumatoid dapat mengenai anak-anak. Sebaliknya tidak semua orang tua akan menderita penyakit reumatik.

Mitos: Penyakit reumatik hanya mengenai sendi dan tulang saja
Fakta:  Seluruh jaringan di sekitar sendi dapat terkena pada penyakit reumatik,  seperti tulang, otot, tendon dan lain-lain, selain itu bisa didapatkan juga gejala lain seperti demam, lekas capai, lemas dll

Mitos: Penyakit reumatik hanya menyerang wanita
Fakta:  Tidak selalu wanita yang mengalami penyakit ini. Pria lebih sering mengalami penyakit artritis gout, sementara wanita lebih banyak mengalami penyakit lupus, osteoartritis, dan artritis reumatoid.

Mitos: Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit reumatik
Fakta:  Penyebab penyakit reumatik adalah sangat bervariasi, beberapa bahkan belum diketahui penyebabnya, namun banyak faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit reumatik dan beberapa di antaranya dapat dicegah sehingga tidak menimbulkan nyeri sendi ataupun memperberat penyakit yang ada, antara lain: menjaga berat badan ideal, olah raga teratur, menghindari stress baik fisik maupun psikis yang berkepanjangan.

Mitos: Penyakit reumatik terjadi karena sering membunyikan sendi
Fakta:   Tidak didapatkan bukti bahwa sering membunyikan sendi baik di tangan maupun kaki dapat menyebabkan terjadi penyakit reumatik.

Mitos: Pengobatan tradisional lebih aman dan efektif dalam menyembuhkan penyakit reumatik
Fakta:  Belum didapatkan bukti ilmiah bahwa pengobatan tradisional (obat-obat jamu, gelang magnet, minum urin, sengatan lebah, makan tripang dll) dapat menyembuhkan penyakit reumatik. Beberapa di antaranya seperti jamu-jamu tertentu bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan lambung pada penderita yang mengkonsumsinya. Penelitian masih terus dilakukan terhadap obat tradisional  untuk terapi penyakit reumatik.

Mitos: Pijat refleksi dapat menyembuhkan penyakit reumatik
Fakta:  Belum terdapat bukti ilmiah bahwa pijat refleksi dapat menyembuhkan berbagai penyakit reumatik. Pijatan ini dapat merupakan salah satu terapi alternatif untuk mengurangi ketegangan otot dan sendi yang kaku.

Mitos: Kompres hangat lebih baik daripada kompres dingin untuk semua penyakit reumatik.
Fakta:  Tergantung dari penyakit reumatik yang diderita, jika disertai tanda-tanda radang (merah, bangkak, nyeri tekan, hangat) maka kompres dingin lebih mengurangi rasa nyeri, contohnya pada serangan akut nyeri sendi akibat gout. Sementara pada osteoarthritis maupun ketegangan pada otot, kompres hangat dapat meningkatkan relaksasi dan mengurangi keluhan.

Mitos:  Sendal reumatik dengan tonjolan-tonjolan untuk memijat titik-titik tertentu pada telapak kaki dapat menyembuhkan penyakit reumatik.
Fakta:  Tidak didapatkan bukti ilmiah bahwa tonjolan-tonjolan pada sandal yang dipakai untuk berjalan dapat menyembuhkan penyakit reumatik, bahkan pada keadaan tertentu seperti radang jaringan di telapak kaki (plantar fasciitis) justru semakin memperburuk penyakitnya.

Mitos: Suntikan ke dalam sendi dapat membahayakan sendi atau menyebabkan keropos tulang
Fakta:  Pada keadaan tertentu suntikan ke dalam sendi dibutuhkan dalam pengobatan nyeri sendi, jika dilakukan dengan benar terapi ini sangat menolong bagi penderita yang mengalami peradangan pada sendinya. Suntikan ke dalam sendi tidak menyebabkan keropos tulang, dan sebaiknya dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya. Jika tidak dilakukan dengan benar dapat meningkatkan risiko terkena infeksi di dalam sendi (artritis septik). Jika suntikan menggunakan obat yang mengandung steroid sebaiknya tidak lebih dari 3 kali dalam setahun, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada sendi. Sementara suntikan dengan cairan hyaluronat sesuai dengan aturan pada masing-masing jenis obat tersebut.

Mitos: Obat untuk reumatik harus segera dihentikan jika nyeri sudah hilang atau berkurang karena obat-obat reumatik berbahaya untuk ginjal.
Fakta: Konsultasi dengan dokter sangatlah penting mengenai penggunaan obat-obat reumatik. Beberapa obat harus diteruskan untuk jangka panjang walaupun nyeri sudah hilang. Sebaiknya tidak mengkonsumsi sendiri obat-obat anti nyeri untuk masalah reumatik ini, karena masing-masing obat memiliki khasiat dan efek samping sendiri, sehingga perlu pengawasan dokter selama menggunakan obat-obat tersebut.

Mitos: Penyakit reumatik tidak dapat disembuhkan dan tergantung dengan obat seumur hidup
Fakta: Tidak selalu benar bahwa penyakit reumatik tidak dapat disembuhkan. Pada beberapa penyakit reumatik seperti nyeri sendi karena virus, dapat sembuh seiring hilangnya infeksi virus, maskipun demikian ada beberapa penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang dan dapat dikendalikan dengan obat sehingga pasien tidak merasakan nyeri, mencegah kecacatan, dan dapat melakukan aktivitas seperti orang sehat lainnya.

Mitos: Penyakit reumatik bukan penyakit yang serius, banyak obat bebas untuk mengobati penyakit ini.
Fakta: Kenyataannya justru sebaliknya, jangan menganggap penyakit reumatik penyakit yang biasa saja, karena beberapa di antara penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan, bahkan ada yang membahayakan nyawa, dan perlu penanganan yang tepat.

Mitos: ?Pil stelan? dapat menyembuhkan penyakit reumatik
Fakta: Tidak benar kalau ?pil stelan? dapat menyembuhkan penyakit reumatik, sifatnya hanya menghilangkan rasa sakit sementara waktu. Obat-obat yang dijual bebas tanpa pengawasan dokter ini, sangatlah berbahaya, beberapa pasien mengalami perdarahan di saluran pencernaan setelah mengkonsumsi obat ini, pasien yang lain mengalami kerusakan ginjal bahkan harus menjalani pengobatan cuci darah akibat obat-oabt tesebut.  

Mitos: Jika terjadi nyeri di sendi harus digerakan kalau tidak nanti akan menjadi kaku atau lumpuh
Fakta: Pada saat sedang nyeri hebat sendi harus diistirahatkan, dan segera setelah sendi tidak nyeri lagi maka olah raga/ latihan harus dimulai. Konsultasikan dengan dokter mengenai latihan atau olah raga apa yang sesuai dengan kondisi penyakit reumatik yang dialami.