Stockholm, Mengupas bahaya rokok bagi kesehatan seakan tak pernah ada habisnya. Dari hasil penelitian terungkap bahwa 1 dari 3 kasus artritis reumatoid (RA) menjadi parah merupakan dampak dari kebiasaan merokok selama bertahun-tahun.
Artritis Reumatoid merupakan peradangan sendi yang ditandai dengan nyeri dan pembengkakan di sendi. Kondisi yang berhubungan dengan sistem imun ini lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan laki-laki dan sering terjadi pada usia 20-50 tahun.
Secara genetik, beberapa orang mempunyai faktor risiko untuk mengalami RA hingga kondisi yang sangat parah. Faktor tersebut adalah pembentukan sejenis antibodi bernama anticitrullinated protein/peptide antibody (ACPA) pada orang-orang yang memiliki gen tertentu.
Sebuah penelitian oleh para ahli dari Karolinska Institute di Stockholm mengungkapkan, pembentukan ACPA bisa meningkat jika seseorang mempunyai kebiasan merokok. Peningkatan risikonya mencapai 35 persen dibandingkan yang sama-sama memiliki faktor risiko tersebut namun tidak merokok.
Artinya 35 persen atau kurang lebih 1 dari 3 kasus RA menjadi parah yang dipicu oleh ACPA terjadi akibat kebiasaan merokok. Dalam penelitian tersebut, partisipan rata-rata memiliki kebiasaan merokok sebanyak 20 batang sehari selama lebih dari 20 tahun.
“”Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegah RA yang dipicu oleh faktor genetik, namun faktor lain bisa kita ubah. Berhenti merokok adalah salah satunya,”” ungkap Jane Tadman dari Arthritis Research di Inggris.
Hasil penelitian tersebut juga mengatakan peningkatan risiko itu akan hilang begitu seseorang menghentikan kebiasaan merokoknya. Tidak perlu bertahun-tahun, efeknya sudah bisa dirasakan tidak lama setelah berhasil menghindari asap rokok.
Annals of the Rheumatic Diseases (2010)